Senin, 28 September 2015

Selain Wasit, Bonek FC Juga Keluhkan Kondisi Stadion Jakabaring


  • Kondisi Stadion Jakabaring tak dianggap layak karena diselimuti kabut asap yang mengganggu pemain.

Bonek FC harus menerima keadaan tersingkir dari turnamen Piala Presiden dengan cara walk-over. Itu setelah tim asal Surabaya tak menerima keputusan wasit Jerry Elly yang memberikan penalti kepada tuan rumah Sriwijaya FC pada babak delapan besar leg kedua, di Stadion Jakabaring.

Bukan hanya kepemimpinan wasit yang membuat tim transformasi dari Persebaya United itu kecewa, tapi juga kondisi stadion yang diliputi kabut asap sehingga cukup mengganggu performa pemain. Hal itu jugapernah dituturkan pelatih Bonek FC, Ibnu Grahan, sebelum laga dimulai.

Kapten tim, Jandri Pitoy, menegaskan bahwa mereka tak pernah berlebihan soal kondisi Stadion Jakabaring yang tak layak untuk digunakan bertanding.

"Kami biasa bermain di medan tanpa ada gangguan udara. Beberapa hari berlatih dan beradaptasi dengan kabut yang menyesakkan ini membuat teman-teman terganggu latihan tidak bisa maksimal," tuturnya dilansir laman resmi klub.

Ilham Udin Armaiyn yang mencetak gol ke gawang Sriwijaya sebelum laga berhenti, juga menuturkan hal yang sama. "Udaranya bikin sesak nafas. Tidak nyaman saat dihirup, di hidung dan dada yang paling terasa," tutur eks Indonesia U-19 itu.

Sekretaris tim, Rahmad Sumanjaya, membeberkan bahwa Bonek FC terus dirugikan dan menilai bahwa panpel menutup-nutupi kondisi Jakabaring yang diliputi asap.
"Sebagai tim tamu kami jelas dirugikan. Kami tidak lebay, justru panpel pertandingan yang menutup-nutupi keadaan lapangan yang sebenarnya, ini kan menyangkut kondisi kesehatan pemain kami, mana mungkin kami tinggal diam," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar