Senin, 28 September 2015

Dian Agus Prasetyo Berpeluang Main Di Semi-Final


  • Kebugaran Dian Agus sudah mencapi 80 persen, dan siap dimainkan pada akhir pekan ini.
Dokter tim Sriwijaya FC Victor Adrianto menyatakan, penjaga gawang Dian Agus Prasetyo sudah bisa dimainkan di semi-final Piala Presiden 2015 setelah kondisi fisiknya berangsur membaik.
Dian Agus hanya duduk di bangku cadangan ketika Sriwijaya FC menjamu Bonek FC akhir pekan kemarin. Posisi Dian Agus diambil kiper muda Yogi Triana. Hanya saja, performa Yogi tidak terlalu meyakinkan, dan melakukan blunder, sehingga gawang Sriwijaya FC dibobol Ilham Udin Armaiyn pada menit kelima.
Menurut Victor, Victor, kondisi kiper Dian Agus menunjukkan kesembuhan signifikan setelah mengalami cedera di bagian otot punggung. Victor tidak ragu merekomendasikan kiper utama Laskar Wong Kito itu turun mulai menit awal di semi-final.
“Untuk Dian sekarang sudah berangsur pulih 80 persen. Kondisinya sudah fit, dan menunjukkan kesembuhan yang signifikan. Jadi saya pikir Dian sudah bisa kita turunkan mulai menit awal pada partai semi-final mendatang,” kata Victor kepada Goal Indonesia.
Namun begitu, lanjut Victor, pihaknya akan terus memantau perkembangan mantan kiper Mitra Kukar tersebut hingga persiapan terakhir.
“Kita masih butuh beberapa hari ke depan untuk melakukan terapi,” ungkapnya.
Lebih lanjut Victor menjelaskan, kondisi seluruh pemain dalam keadaan bugar. Begitu pula dengan gelandang Asri Akbar yang sebelumnya juga harus duduk di bangku cadangan.
“Dari kacamata tim dokter, Asri sudah dalam keadaan normal dan fit. Namun, apapun itu, hak sepenuhnya tetap pada pelatih untuk menurunkan pemain. Kita cuma merekomendasikan,” tandasnya. (gk-55)

Selain Wasit, Bonek FC Juga Keluhkan Kondisi Stadion Jakabaring


  • Kondisi Stadion Jakabaring tak dianggap layak karena diselimuti kabut asap yang mengganggu pemain.

Bonek FC harus menerima keadaan tersingkir dari turnamen Piala Presiden dengan cara walk-over. Itu setelah tim asal Surabaya tak menerima keputusan wasit Jerry Elly yang memberikan penalti kepada tuan rumah Sriwijaya FC pada babak delapan besar leg kedua, di Stadion Jakabaring.

Bukan hanya kepemimpinan wasit yang membuat tim transformasi dari Persebaya United itu kecewa, tapi juga kondisi stadion yang diliputi kabut asap sehingga cukup mengganggu performa pemain. Hal itu jugapernah dituturkan pelatih Bonek FC, Ibnu Grahan, sebelum laga dimulai.

Kapten tim, Jandri Pitoy, menegaskan bahwa mereka tak pernah berlebihan soal kondisi Stadion Jakabaring yang tak layak untuk digunakan bertanding.

"Kami biasa bermain di medan tanpa ada gangguan udara. Beberapa hari berlatih dan beradaptasi dengan kabut yang menyesakkan ini membuat teman-teman terganggu latihan tidak bisa maksimal," tuturnya dilansir laman resmi klub.

Ilham Udin Armaiyn yang mencetak gol ke gawang Sriwijaya sebelum laga berhenti, juga menuturkan hal yang sama. "Udaranya bikin sesak nafas. Tidak nyaman saat dihirup, di hidung dan dada yang paling terasa," tutur eks Indonesia U-19 itu.

Sekretaris tim, Rahmad Sumanjaya, membeberkan bahwa Bonek FC terus dirugikan dan menilai bahwa panpel menutup-nutupi kondisi Jakabaring yang diliputi asap.
"Sebagai tim tamu kami jelas dirugikan. Kami tidak lebay, justru panpel pertandingan yang menutup-nutupi keadaan lapangan yang sebenarnya, ini kan menyangkut kondisi kesehatan pemain kami, mana mungkin kami tinggal diam," tegasnya.

Joko Susilo Tunggu Drawing Semi-Final


  • Sejumlah pemain Singo Edan memanfaatkan waktu libur untuk berpesiar di sejumlah kawasan wisata di Bali.

Pelatih Arema Cronus Joko Susilo menunggu hasil drawing semi-final Piala Presiden 2015 yang digelar hari ini sebelum menentukan program latihan, dan strategi ideal.
Joko telah meliburkan pemain dari aktivitas latihan selama dua hari usai melakoni pertandingan leg kedua perempat-final kontra Bali United Pusam akhir kemarin. Penggawa Arema kembali menjalani, Rabu (30/9).
Menurut Joko, ia masih menanti hasil drawing semi-final, karena akan menentukan program latihan, dan skema ideal yang diterapkan di empat besar. Selain Arema, kontestan semi-final lainnya adalah Persib Bandung, Sriwijaya FC, dan Mitra Kukar.
“Mereka akan libur besok [hari ini], dan hari ini [kemarin] hanya melakukan latihan rekondisi dan recovery setelah pertandingan. Pemain memang harus diberi waktu istirahat setelah fokus pikiran dan tenaga mereka terkuras menghadapi beratnya babak perempat final. Istirahat itu harus cukup, tidak boleh terlalu lama ataupun terlalu singkat,” tutur Joko.
“Saat ini pelatih sedang menyusun program latihan untuk menghadapi semi-final. Nanti akan latihan taktik dan strategi sesuai dengan lawannya. Tapi yang paling penting tetap memberikan kesempatan pemain untuk enjoy dulu menikmati suasana liburan.”
Kesempatan libur ini dimanfaatkan pemain untuk berpesiar di beberapa tempat wisata di Bali bersama keluarga, maupun rekan satu tim. Sejumlah pemain sengaja tidak segera pulang ke Malang.
“Ngeterne [mengantarkan] Sunarto madu,” tulis Hendro Siswanto di akun instagramnya yang memajang foto bersama Dendi Santoso dan Sunarto bersama istrinya masing-masing dengan latar belakang pantai.
Selain mereka, juga ada Fabiano Beltrame yang sedang santai bersama keluarga Cristian Gonzales di sebuah kawasan di pantai Kuta.
“Refreshing time,” tulis Fabiano juga di akun instagram. (gk-48)

Senin, 21 September 2015

Boaz Solossa Mulai Buas Bersama Pusamania Borneo FC


  • Bochi kembali membuktikan dirinya adalah momok yang menakutkan untuk Persib.
Nama Boaz Solossa kembali menggema saat Pusamania Borneo FC menaklukkan Persib Bandung pada leg pertama babak perempat-final Piala Presiden 2015 di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (20/9) malam. Pada laga itu, tim Pesut Etam menang dengan skor tipis 3-2.
Yang istimewa adalah, Bochi, sapaan akrab Boaz, menyumbangkan dua gol untuk PBFC di laga itu. Dua gol itu seakan membuktikan pemain asal Papua itu kembali buas dalam urusan mencetak gol. Padahal, kali ini dia berada dalam tim yang berbeda, bukan bersama Persipura Jayapura.
Menariknya lagi, gol yang membawa kemenangan untuk PBFC itu memperpanjang rekor buruk Persib yang tak pernah menang saat bermain di Stadion Segiri, Samarinda. Ditambah, Bochi memang selalu menjadi momok bagi tim Maung Bandung.
Setidaknya, saat ini sudah lima gol yang dia lesakkan ke gawang Persib sejak 2010, belum termasuk satu gol di babak adu penalti final Indonesia Super League 2014. Dan setiap Bochi mencetak gol, hanya satu kali Persib bisa menang atas tim yang dibela Boaz. Itu terjadi saat final ISL 2014, ketika tim Maung Bandung menaklukkan Persipura lewat adu penalti.
"Saya berada di tim yang luar biasa malam ini (kemarin), pertandingan ini juga luar biasa. Semua bermain sepenuh hati dan rileks, tapi pembedanya kami mampu memaksimalkan semua kesempatan yang ada di depan mata," kata Bochi.
GOL BOAZ KE GAWANG PERSIB
Tanggal PertandinganKompetisiPertandinganSkorKeterangan
2 Februari 2011ISL 2010/11Persipura vs Persib5-1Mencetak satu gol (menang)
27 Februari 2012ISL 2011/12Persipura vs Persib4-0Mencetak satu gol (menang)
7 November 2014ISL 2014Persipura vs Persib2-2 (3-5, adu penalti)Mencetak satu gol di waktu normal dan satu gol di babak adu penalti (kalah)
20 September 2015Piala Presiden 2015Pusamania Borneo vs Persib3-2Mencetak dua gol (menang)
Dia menuturkan, dua gol yang dilesakkannya ke gawang Persib pada laga tadi malam adalah, lantaran tepatnya waktu dalam mengeksekusi peluang yang ada.
"Terutama di gol kedua saya dapat umpan cantik sekali dari kerja sama Arpani dan Pahabol. Jadi intinya ini kemenangan secara tim," tegasnya.
Pemain kelahiran Sorong, 16 Maret 1986, itu tetap tak melupakan Persipura di tengah kegembiraannya mengantarkan PBFC meraih kemenangan. Biar bagaimanapun, striker tim nasional Indonesia itu masih merasa menjadi pemain tim Mutiara Hitam.
"Kemenangan dan gol dari saya dan tim saya persembahkan untuk warga Jayapura dan Samarinda, karena dukungan warga dan teman-teman dari Jayapura terus datang buat kami selama turnamen ini. Jadi biar Persipura tidak bermain, kami masih bisa bawa bangga Jayapura," jelasnya.

Mahaka Siap Evaluasi Wasit Oki Dwi Putra & Iwan Sukoco


  • Beberapa wasit sudah tereliminasi karena kinerja kurang baik dalam memimpin sejak fase grup Piala Presiden.
Pihak Mahaka Sports and Entertainment berjanji bakal mengevaluasi kinerja wasit yang dinilai bermasalah pada leg pertama babak delapan besar Piala Presiden akhir pekan kemarin.

Sebagaimana diketahui, banyak yang tak puas dengan kinerja sang pengadil khususnya pada laga Persebaya United menjamu Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bung Tomo dan Pusamania Borneo FC menjamu Persib Bandung di Stadion Segiri, markas Borneo.

Wasit Oki Dwi Putra yang memimpin laga Persebaya kontra Sriwijaya membuat kubu Bajul Ijo geram. Pasalnya, wasit asal Bandung itu disebut pelatih Ibnu Grahan telah melontarkan kata makian tak layak kepada striker Pedro Javier yang dinilai melakukan diving.

Sedangkan dari Samarinda, pihak Persib menyayangkan kepemimpinan wasit Iwan Sukoco asal Jawa Timur karena dinilai berat sebelah dalam memimpin laga. Ponaryo Astaman yang berulang kali melanggar pemain Persib tak diganjar kartu. Dan, Iwan menghentikan pertandingan kala masa injury time belum habis dalam keadaan Maung Bandung tengah menekan tuan rumah.

Hasani Abdulgani memastikan Mahaka sebagai penyelenggara turnamen Piala Presiden takkan tinggal diam jika ada bukti penyimpangan yang dilakukan oleh sang pengadil di lapangan. Mahaka pun menunggu laporan pihak Persebaya mau pun Persib jika merasa dirugikan.

"Setiap pertandingan kita akan evaluasi wasit. Kalau memang ada yang salah apalagi disengaja pasti akan kami tindak," kata Hasani selaku CEO Mahaka, kepada Goal Indonesia. "Saya sendiri baru saja tiba dari Samarinda, dan saya akan segera memeriksa laporan jika sudah masuk. Kita tidak bisa menerima laporan tanpa bukti juga. Nanti kalau semua laporan kita tampung bahaya juga kan," tambahnya.

Sejauh ini, beberapa wasit sudah tereliminasi dari Piala Presiden karena dinilai kontroversial dalam memimpin sejak fase grup. Hasani pun tak bisa membeberkan siapa saja wasit yang sudah dicoret oleh Mahaka sejak memasuki fase delapan besar. "Sudah ada (wasit yang dicoret). Tapi, saya tidak bisa memberikan nama-namanya," tukas pria yang pernah menjadi wartawan itu.

Blue Eagle Juara Piala Menpora U-14 Zona DKI Jakarta


  • Pada partai final, Blue Eagle menaklukkan JFA dua gol tanpa balas.
Tim Blue Eagle memastikan diri menjadi juara Liga Sepakbola Pelajar U-14 Piala Menpora zona DKI Jakarta. Itu setelah, pada partai final mereka menaklukkan Jakarta Football Academy (JFA) dua gol tanpa balas di Stadion GOR Ciracas, Jakarta Timur, Senin (21/9).
Pertandingan sendiri berjalan ketat sejak menit awal. Kedua tim saling bergantian melakukan serangan. Namun kesalahan fatal dibuat pemain belakang JFA, lantaran melakukan gol bunuh diri.
Tertinggal satu gol, JFA mencoba meningkatkan intensitas serangan. Namun mereka justru kembali kebobolan tendangan keras Arya. Skor 2-0 bertahan hingga pertandingan usai.
Dengan hasil ini, Blue Eagle berhak mewakili DKI Jakarta ke putaran final nasional yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, November nanti. Nantinya, pada babak itu Blue Eagle akan berhadapan dengan 23 tim dari zona lainnya untuk memperebutkan gelar juara.
Bisa dibilang, di zona DKI Jakarta cukup banyak tim-tim berkualitas yang berpartisipasi pada ajang ini. Selain Blue Eagle yang memang menjadi juara Piala Menpora U-14 tahun lalu, juga ada SLTP 223 yang menjadi juara Liga Pendidikan Indonesia 2014, serta sekolah sepakbola Ragunan yang terkenal ngotot dalam permainan. 
"Putaran kualifikasi zona DKI terus berlangsung panas dan sengit hingga mendapatkan juaranya. Itu karena seluruh peserta sangat berambisi mewakili DKI ke putaran final nasional," kata Suyatno, koordinator wilayah DKI Jakarta Piala Menpora U-14 2015.

Ferdinand Sinaga Yakin Bungkam Mitra Kukar Di Makassar


  • Ferdinand menuturkan PSM harus mencetak gol di babak pertama untuk memenangi pertandingan di leg kedua.
PSM Makassar bertekad membalas kekalahan mereka dari Mitra Kukar, skor 1-0, pada leg pertama babak perempat-final Piala Presiden 2015. Apalagi leg kedua akan digelar di Stadion Andi Mattalatta, Mattoanging, Makassar, 26 September nanti.
Hal itu ditegaskan striker PSM, Ferdinand Alfred Sinaga. "Kami harus mampu mencetak gol di babak pertama jika ingin memenangi pertandingan," kata Ferdinand, kepada Goal Indonesia.
Ferdinand mengakui, kekalahan di kandang Mitra Kukar karena sedikit kesalahan yang dilakukan timnya. Mantan penggawa Semen Padang itu pun berharap kesalahan itu tidak terulang lagi pada leg kedua nanti.
"Saya sangat yakin kami akan meraih kemenangan di laga tersebut. Apalagi kami akan bermain di kandang sendiri," tegasnya.
Hal senada juga dituturkan kapten tim Juku Eja, Syamsul Chaeruddin. "Kami akan bermain di kandang sendiri, dan akan meraih hasil yang memuaskan. Kami pasti memenangi pertandingan," tuturnya.(gk-69)

Pusamania Borneo FC Kehilangan Srdan Lopicic Di Sisa Piala Presiden


  • Gelandang asing Pesut Etam mengalami retak pada tulang clavicula dan harus absen di sisa turnamen.
Pusamania Borneo FC tampil perkasa kala menumbangkan Persib Bandung pada leg pertama delapan besar Piala Presiden, di Stadion Segiri, Minggu (20/9) malam. Skuat arahan pelatih Iwan Setiawan menekuk Persib dengan skor tipis 3-2.

Sayangnya, kemenangan Pesut Etam harus dibayar mahal dengan tumbangnya salah satu pemain asing andalan mereka, Srdan Lopicic. Gelandang asal Montenegro itu harus absen di sisa turnamen karena cedera tulang clavicula yang ia dapat akibat bertindihan dengan bek Persib, Vladimir Vujovic.

Rasa sedih dan kecewa tak bisa dibantah eks Persela Lamongan tersebut. "Saya sedih, saya mungkin harus istirahat satu bulan, paling cepat dua atau tiga minggu. Saya marah dengan kondisi ini, saya kecewa sekali," ungkap Lopicic dinukil mySamarinda.

Vujovic yang menimpa Lopicic sehingga yang bersangkutan menderita cedera pun turut menyesal. Bek jangkung yang juga berasal dari Montenegro itu menyampaikan rasa maafnya kepada pemain yang juga kerabatnya di luar lapangan itu.

"Saya tidak bisa berbuat apa-apa, dia memegang badan saya dan itu yang membuat saya menimpa dia saat terjatuh," ungkap Vlado, seperti dilansir Simamaung. "Saya sudah meminta maaf padanya. Dia bilang cedera ini baru sembuh dalam dua sampai tiga bulan. Bukan patah sepenuhnya tapi hanya retak."

Minggu, 20 September 2015

Siswanto Sebut Titus Bonai Punya Banyak Trik


  • Siswanto menilai Tibo memiliki banyak trik yang bisa mendatangkan kerugian bagi Persebaya.
Bek Persebaya United Siswanto mengungkapkan, barisan belakang Bajul Ijo perlu mewaspadai trik yang bakal diperlihatkan striker Sriwijaya FC Titus Bonai dalam pertandingan leg kedua perempat-final Piala Presiden 2015 akhir pekan ini.
Persebaya memetik kemenangan tipis 1-0 di leg pertama, Minggu (20/9). Hasil imbang sudah cukup untuk mengantarkan Persebaya ke semi-final. Namun, Siswanto menilai Persebaya belum aman, dan Sriwijaya FC dipastikan jauh lebih berbahaya saat main di Palembang.
Menurut Siswanto, mereka cukup kesulitan mengalahkan Sriwijaya FC, meskipun bermain di Stadion Gelora Bung Tomo. Berkaca dari itu, Siswanto meyakini Perseaya memerlukan mental kuat untuk meredam amukan Sriwijaya FC di hadapan pendukungnya.
“Alhamdulillah di Surabaya kita bisa menang. Tapi di Palembang nanti kita harus main lebih bagus dan menyiapkan mental yang kuat. Karena SFC akan main di kandang, sudah pasti akan tampil ngotot untuk memenangkan pertandingan,” kata Siswanto kepada Goal Indonesia.
Siswanto menyatakan, lini belakang Sriwijaya FC sangat kokoh, serta punya serangan balik cepat. Diperlukan kerja keras, dan disiplin agar tidak menuai hasil buruk di Palembang.
Dari materi pemain, Siswanto menganggap Tibo, sapaan Titus, dan Asri Akbar harus mendapat perhatian serius. Meskipun Asri tak dimainkan di laga kemarin akibat cedera, kontribusinya telah dipantau Siswanto sepanjang fase grup.
“Tibo pasti akan lebih bahaya kalau main di kandang, dan trik-triknya itu yang bikin pemain belakang kita repot. Kalau Asri tipikalnya kuat, dan tendangan jarak jauhnya bahaya,” papar Siswanto.
Secara terpisah bek Otavio Dutra merasa senang bisa memenuhi target kemenangan di kandang. Namun ia mengakui leg kedua tidak akan mudah, sekalipun Sriwijaya FC tidak diperkuat Patrich Wanggai akibat akumulasi kartu.
“Kita tahu di Palembang pertandingan akan sangat sulit, jadi kita senang dapat tiga poin di sini. Mereka punya tim yang solid, dan pemain luar biasa, mereka juga bermain sangat luar biasa, bagus sekali. Mereka punya banyak peluang cetak gol, tetapi kita bisa menang," urainya.
“Nanti [di Palembang] Patrich tidak bisa main, tetapi pasti pemain penggantinya juga akan menyulitkan.” (gk-55)

Persib Bandung Tetap Optimistis Lolos Ke Semi-Final


  • Djadjang menegaskan Persib akan tampil beda di leg kedua.

Persib Bandung harus mengakui keunggulan Pusamania Borneo FC pada leg pertama babak perempat-final Piala Presiden 2015 di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (20/9) malam. Pada laga itu, Persib takluk dengan skor tipis 3-2.
Meski begitu, pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, masih belum mau menyerah. Dia mengatakan peluang timnya untuk lolos ke babak semi-final masih ada. Apalagi, leg kedua bakal dimainkan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, 26 September nanti.
"Tidak akan mudah mengalahkan Pusamania di Bandung, tapi saya masih optimistis, kami bisa lolos (semi-final). Persib punya dua gol tandang dan main di Bandung akan beda," kata Djadjang.
Seperti diketahui, pada laga itu Persib sempat unggul lebih dulu melalui gol yang dicetak Ilija Spasojevic pada menit keenam. Namun tim Pesut Etam langsung membalikkan keadaan menjadi 3-1 lewat gol yang dilesakkan Arpani dan dua gol dari Boaz Solossa. Persib hanya bisa memperkecil kedudukan lewat gol yang dicetak Vladimir Vujovic.
"Gol pertama karena kelengahan, gol ketiga juga kelengahan, mereka PBFC bisa manfaatkan kelengahan kami.Selamat untuk Pusamania," pungkas Djadjang.

Iwan Setiawan: Djadjang Nurdjaman Masih Harus Banyak Belajar


  • Pelatih PBFC itu pun yakin timnya bisa kembali meraih hasil positif di leg kedua.

Pelatih Pusamania Borneo FC, Iwan Setiawan, membuktikan janjinya bisa menaklukkan Persib Bandung di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (20/9), pada leg pertama babak perempat-final Piala Presiden 2015. Pada laga itu, tim Pesut Etam menang dengan skor tipis 3-2.
"Kan sudah saya bilang, Persib bukan tim istimewa, buktinya mereka benar-benar kalah di sini (Samarinda) kan. Persib tidak ada apa-apanya. Djadjang juga lemah dalam strategi, hanya mengandalkan kekuatan (Ilija) Spasojevic dengan tahan bola, dapat, dan kasih dia lagi. Ia (Djadjang) masih harus belajar banyak," ujar Iwan.
Pada laga itu, PBFC memang sempat tertinggal lebih dulu lewat gol yang dilesakkan Spasojevic ketika pertandingan baru berjalan enam menit. Namun, tim tuan rumah berhasil membalikkan kedudukan menjadi 3-1 lewat gol yang dicetak oleh Arpani dan dua gol dari Boaz Solossa. Persib hanya berhasil memperkecil kedudukan lewat gol Vladimir Vujovic.
Sementara itu, Iwan mengaku optimistis timnya bisa kembali meraih hasil positif di leg kedua. Leg kedua akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, 26 September mendatang.
"Jadi nanti di Bandung, kami tahan mereka atau kalahkan 1-0. Dua gol tandang tidak pesimistis. Kami akan menang di Bandung, atau minimal seri," tegas mantan pelatih Persija Jakarta itu.

Djadjang Nurdjaman Puji Boaz Solossa


  • Djanur mengakui Boaz jeli dalam memanfaatkan kesalahan para pemain Persib.

Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, mengakui kekalahan timnya dari Pusamania Borneo FC (PBFC) pada leg pertama babak perempat-final Piala Presiden 2015 di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (20/9) malam. Pada laga itu, tim Maung Bandung kalah dengan skor tipis 3-2.
Padahal, di awal pertandingan Persib sempat unggul lebih dulu lewat gol yang dicetak Ilija Spasojevic ketika laga baru berjalan enam menit. Namun, PBFC berhasil membalikkan keadaan menjadi 3-1 lewat gol Arpani dan dua gol dari Boaz Solossa. Persib sendiri hanya bisa memperkecil kedudukan menjadi 3-2, lewat gol Vladimir Vujovic.
Djanur, sapaan akrab Djadjang, pun tak sungkan untuk memberikan pujian kepada Boaz, yang berhasil membobol gawang timnya dua kali. "Harus saya akui, pergantian pemain yang dilakukan Pusamania berhasil. Pahabol cukup merepotkan dan dua gol Pusamania adalah kejelian pemain mereka memanfaatkan kesalahan pemain kami," kata Djanur.
"Sudah saya prediksi, Boaz bisa manfaatkan kesalahan kami. Kredit poin untuk Boaz," tambah pelatih yang membawa Persib juara Indonesia Super League (ISL) 2014 itu.
Persib akan gantian menjamu PBFC pada leg kedua di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, 26 September nanti. Djanur juga tetap optimistis timnya bisa meraih kemenangan di laga tersebut dan lolos ke babak semi-final.

Zulham Zamrun Kecewa Wasit Iwan Sukoco


  • Zulham menuturkan banyak keputusan Iwan Sukoco pada laga PBFC vs Persib yang mengecewakan.

Winger Persib Bandung, Zulham Zamrun, tak bisa menutupi rasa kecewanya terkait kepemimpinan wasit Iwan Sukoco pada laga Pusamania Borneo FC kontra Persib di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (20/9) malam. Pada leg pertama babak perempat-final Piala Presiden itu, Persib takluk dengan skor tipis 3-2.
Menurut pemain asal Ternate itu, beberapa keputusan yang diambil Iwan di laga tersebut patut dipertanyakan. "Ya, saya kesal sampai sekarang dengan keputusan wasit, wasitnya nggak bagus hari ini (kemarin)," kata Zulham, seperti dikutip dari Simamaung. 
"Semua bisa lihat sendiri kan? Hand-ball di kotak penalti, tidak ada kartu mereka (pemain PBFC). Padahal saya dihajar terus sama mereka, kecewa banget sama wasit," tambah saudara kembar dari Zulvin Zamrun itu.
Meski begitu, mantan pemain Mitra Kukar ini mengaku tetap optimistis timnya bisa melaju ke babak empat besar. "Di Bandung kami harus balas, mau gimana pun caranya kami tetap harus balas," tegasnya.
Leg kedua akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, 26 September nanti. Persib hanya butuh menang dengan skor 1-0 untuk lolos ke semi-final.